83 research outputs found

    WISMA ATLET DI SPORT CENTER KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Greenhouse Gas (GHG) emissions are a trigger for global change and excessive use of energy in buildings. The design focuses on the design of the athlete's homestead that is able to be an answer to sustainable design and faces resource problems, especially energy. In achieving sustainability goals and answering architectural problems, the athlete's guesthouse design applies 5 principles of a holistic approach to green buildings and the concept of sustainable architecture as an effort to minimize the negative impact of designs that are able to deal with current crisis conditions such as the energy crisis, greenhouse gas emissions, the environment to the economy. Qualitatively and quantitatively based on the results of the analysis and supporting theories. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan pemicu terhadap perubahan global dan penggunaan energi yang berlebih pada bangunan.  Perancangan berfokus pada rancangan wisma atlet yang mampu menjadi jawaban terhadap rancangan berkelanjutan dan menghadapi permasalahan sumber daya terutama energi. Dalam mencapai tujuan keberlanjutan dan menjawab permasalahan arsitektural, perancangan wisma atlet menerapkan 5 prinsip pendekatan holistik pada bangunan hijau dan konsep arsitektur berkelanjutan sebagai upaya dalam meminimalisir dampak negatif dari perancangan yang mampu menghadapi kondisi krisis sekarang seperti krisis energi, emisi gas rumah kaca, lingkungan hingga perekonomian secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan hasil analisis dan teori yang mendukung

    LEPTIN LEVEL IN NON DIABETIC POPULATION WITH AND WITHOUT NON ALCOHOLIC FATTY LIVER (NAFL)

    Get PDF
    ABSTRACTBackground. Non alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is a prevalent condition associated with obesity and insulin resistance. Leptin is an adipokine which plays role in decreasing food intake and controlling energy utilization. The role of leptin pathogenesis of NAFLD remains unclear. Former studies associated with the role of leptin in NAFL were never conducted in diabetic patients. Therefore we aimed to analyze the difference of leptin level in non diabetic population between subjects with and without non alcoholic fatty liver disease.Method. This was a non matching case control study in general check up polyclinic Dr.Sardjito Hospital Yogyakarta. The inclusion criteria were aged 30-60 years old, no history of alcohol consumption > 20 gr/day, no diabetes mellitus. The exclusion criteria were viral hepatitis (B and C), rapid weight loss, steroid therapy, and pregnancy.  Diagnosis of NAFL was based on bright liver imaging from ultrasonography.Result. There were 48 subjects consist of 23 subjects with NAFL and 25 subjects without NAFL. Mean of leptin level in NAFL group was higher than non NAFL group and this difference was statistically significant (20.29 + 15.73 ng/ml and 12.27 + 10.1 ng/ml; p=0.040).Conclusion. The conclusion of this study was leptin level significantly higher in non diabetic population with NAFL compared with non NAFL. Keywords:  leptin, non diabetic, non alcoholic fatty live

    KOMPOSIT CARBON FIBER SANDWICH SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PENGGANTI ALUMUNIUM ALLOY 6063 PADA KNUCKLE PLATE MOBIL NOGOGENI 5 EVO

    Get PDF
    Nogogeni merupakan mobil riset ramah lingkungan dan hemat energi yang dirancang untuk mendapatkanefisiensi tinggi. Untuk mencapai rancangan tersebut maka tim harus mereduksi berat pada kendaraan. Salah satuupaya untuk mereduksi berat mobil adalah dengan menggunakan komponen mobil dengan material dasar yang lebihringan, maka nilai efisiensi akan bertambah baik Untuk mendapatkan komponen mobil yang ringan maka dipilihlahkomposit sandwich serat karbon fiber dan double layer alumunium honeycomb core dengan variasi arah serat. Tujuandari tugas akhir ini adalah untuk membantu tim Nogogeni mendapatkan altematif pemilihan bahan dasar yang ringannamun tidak mengesampingkan kekuatan material. Setelah dilakukan pengujian bending diketahui bahwa datapengujian menghasilkan stiffness sebesar 1370.36 N/mm, facing bending stress 184.405 MPa, core shear ultimatestress 0,792 MPa komposit yang terbaik terdapat pada arah serat 0 0 , juga hasil momen bending karbonfiber dandouble layer aluminum honeycomb core lebih besar 517.62% dibandingkan dengan alumunium alloy 6063 T6-6h,model kegagalan komposit sandwich serat karbonfiber dengan double layer alumunium honeycomb core akibatpengujian bending (three point bending) berupa kegagalan indentation dan kegagalan core shear

    RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI KERIPIK KACA

    Get PDF
    Besarnya keuntungan yang diterima digunakan sebagai tolak ukur dalam melihat perkembangan agroindustri Keripik Kaca dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Biaya, penerimaan dan pendapatan agroindustri keripik kaca “Olahan Lembur” 2). Rentabilitas pada agroindustri keripik kaca “Olahan Lembur” 3). Penyerapan tenaga kerja pada agroindustri Keripik Kaca “Olahan Lembur” di Desa Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Responden dalam penelitian ini adalah pemilik agroindustri “Olahan Lembur”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif  dan metode penelitian yang digunakan bersumber dari data primer dan data sekunder. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam satu minngu proses produksi menghasilkan keripik kaca sebanyak 750 kg dengan harga Rp 18.000,00. Berdasarkan hasil perhitungan biaya total Rp. 11.376.445,87, penerimaan 13.500.000,00 pendapatan 2.123.554,13. Rentabilitas 0,19% dari total biaya yang dikeluarkan, banyaknya tenaga kerja yang terserap dalam satu kali proses produksi agroindustri keripik kaca sebanyak 19 orang dengan penyerapan tenaga kerja 0,56%

    Pola Persebaran dan Potensi Mata Air di Bentuk Lahan Karst di Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    ABSTRACT This research was conductedin The Sub DistrictGiriwoyo Distric ofWonogiriwhich aimstodescribe thespread ofthe springsas well asclassifyingthe qualityandquantity ofspringsfordrinkingwater supplyin the districtpopulationSub DistrictGiriwoyo Distric ofWonogiri.The method usedin this study isa surveyand laboratory testing. The data usedin this study consistedofprimary dataandsecondary data. Primary dataincludephysical parameters, chemical parameters, bacteriologicalparameters. As for thesecondary dataincludes dataof rainfall, administrativemaps, geologicalmaps, andmapsof land use, the dataobtainedfrom therelevant agencies. Water samplingis donewithpurposiverandom samplingmethod, as for considerationincludethe existence ofspringsusedin eachclass areaof karst areas, locationsspringsare usedfor the needs ofthe populationof eachvillagewill be takenonesamplesprings. The number of samplestaken8, hereinafterwater samplesanalyzedinthe laboratory to determinethe content ofthe elementsof physics, chemistry, andbakterilogi. Wateranalysis resultscompared withwater quality standardsfor drinking water. The research results show class II springs to discharge between 0.2 to 14.3 liters / sec, average quality already meet the standards, not only in Giriwoyo that due to its chemical properties, especially the pH 6.2 including low because under the minimum quality standard 6,5- magnitude 8.5, and total coliform (1100 / 100ml) is still above the maximum limit. For class III all the springs have to meet the standards and debit springs that exist between 2 to 3.1 liters / sec. Classification of the discharge area of research there are 3 classes. Class 4 with a discharge range (10 ≤ X <100) liters / sec have good water quality for drinking water. Class 5 with a discharge (1 ≤ X <10) liters / sec which has good water quality for drinking water, while the region Giriwoyo poor water quality because the content of pH below the minimum limit (6.2) and total colliform above the maximum limit ( 1100 / 100ml). Class 6 with a small discharge range (0.1 ≤ x <1) liter / sec have good water quality

    ANALYSIS ACTIVITY 14C OF CORAL REEF IN KAYANGAN ISLAND

    Get PDF
    The work is to determine absorption capacity, optimum time analysis, efficiency enumeration (TDCR), specific activityof 14C and coral age. Steps taken are physical and chemical washing, CO2 absorption, and analysis using liquid scintillation counter Hidex 300 SL. Due to washing, the weight loss was 4.74%. Total carbon absorbed was 1,056 grams. CO2 absorption capacity using KOH was 47% while optimum time analysis by LSC was 30 minutes and average efficiency enumeration (TDCR) was 0.6877.  It was concluded that specific activityof 14C was 14.7361 DPM/gC and coral age in Kayangan Island was 310.49 years

    Production of carrageenan by different strains of Kappaphycus alvarezii cultivated in Serang, Indonesia

    Get PDF
    Kappaphycus alvarezii is one of the main seaweeds cultivated in Indonesia. Its use as a raw material for the kappa-carrageenan industry has increased its cultivation activities. However, standard cultivation protocol for Kappaphycus alvarezii has yet to be well-documented, particularly on strain selection for kappa-carrageenan production. There are various strains of Kappaphycus alvarezii grown in Indonesia, specifically in Serang, Banten such as green, red, and yellowish green strains. In this study, growth rate, carrageenan yield, and gel strength from different strains of Kappaphycus alvarezii were investigated. It was observed that the specific growth rate of green type (4.14% /day) differed significantly from the other two types (red; 3.41% /day and yellowish green; 3.47% /day). The red type had the highest yield of carrageenan (45.16%) followed by yellowish green (36.66%) and green strain (33.67%). Gel strength was not significantly affected by the strain variations where the observed values for yellowish green, green, and red strain were 344.46, 316.91 and 313.10 g/cm2 , respectively. Green Kappaphycus alvarezii had the highest biomass (0.27 g/cm/d) and carrageenan productivity (0.012 g/cm/d). It can be concluded that the green strain of Kappaphycus alvarezii is the most suitable for cultivation in Serang, particularly for the kappa-carrageenan industry. ***************************************************************************** : Kappaphycus alvarezii adalah sebahagian daripada rumpai air yang dituai di Indonesia. Penggunaannya sebagai bahan dasar kepada industri kappa-carrageenan telah menambah kepada aktiviti penuaian. Walau bagaimanapun, protokol penuaian biasa bagi Kappaphycus alvarezii adalah tertakluk pada dokumentasi penuh terutama dalam pemilihan strain pada penghasilan kappa-carrageenan. Terdapat pelbagai jenis strain Kappaphycus alvarezii yang tumbuh di Indonesia, terutama di Serang, Banten seperti hijau, merah, dan strain hijau kekuningan. Kajian ini, kadar pertumbuhan, hasil karaginan dan kekuatan gel daripada pelbagai strain Kappaphycus alvarezii telah dikaji. Didapati bahawa kadar pertumbuhan tertentu pada jenis hijau (4.14% /hari) berbeza ketara berbanding dari dua jenis lain (merah; 3.41% /hari dan hijau kekuningan; 3.47% /hari). Jenis merah mempunyai hasil karaginan tertinggi (45.16%) diikuti oleh hijau kekuningan (36.66%) dan strain hijau (33.67%). Kekuatan gel adalah tidak ketara mempengaruhi kepelbagaian variasi di mana nilai yang dipantau pada strain hijau kekuningan, hijau dan merah adalah 344.46, 316.91 dan 313.10 g/cm2 , masing-masing. Kappaphycus alvarezii hijau mempunyai biojisim tertinggi (0.27 g/cm/d) dan penghasilan karaginan (0.012 g/cm/d). Kesimpulannya strain hijau Kappaphycus alvarezii adalah lebih sesuai untuk disemai di Serang terutamanya pada industri kappakaragina

    Analisis Ketahananpangan Rumah Tangga Petani Padi Di Desa Campaka Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran

    Get PDF
    Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1), struktur pendapatan rumah tangga petani di desa Campaka, kecamatan Cigugur, pemerintah Pangandaran, (2), struktur pengeluaran rumah tangga petani di desa Campaka, kecamatan Cigugur, kabupaten Pangandaran, ( 3), ketahanan pangan rumah tangga petani padi di Desa Campaka, Kecamatan Cigugur, Pemerintah Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. . Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling dengan sampel  petani padi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Total pendapatan rumah tangga petani di Desa Campaka, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran adalah sebesar Rp 2.356.342. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan petani sebagai kepala rumah tangga sebesar Rp 1.856.342. Pendapatan usahatani Rp 475.122. pendapatan  non pertanian sebesar Rp 358.171. dan pendapatan non pertanian Rp 1.023.094, pendapatan anggota keluarga Rp 500.000, pendapatan usahatani Rp 350.000, pendapatan non pertanian Rp 150.000, total pendapatan rumah tangga keluarga. (2) Pengeluaran rata-rata rumah tangga petani sebesar Rp 1.320.000, per bulan biaya yang dialokasikan untuk kebutuhan non pangan sebesar Rp 830.000, dan untuk kebutuhan pangan sebesar Rp 490.000, total pengeluaran rumah tangga. (3) tingkat ketahanan pangan  petani didasarkan pada rata-rata ketersediaan pangan, rata-rata daya beli, dan rata-rata rasio pengeluaran pangan

    kepemimpinan pendidikan islam dalam perspektif gender

    Get PDF
    Gaya kepemimpinan pada era sekarang harus dibangun sejak dini dengan berbagai upaya salah satunya dengan pembinaan berkesinambungan. Setiap pemimpin memiliki perbedaan khusus baik itu pemimpin laki-laki  ataupun perempuan. Di era sekarang ini atau biasa disebut era globalisasi, istilah gender mungkin sudah tidak asing lagi, karena banyaknya wacana yang sangat berkembang tentang pengaruh gender disemua bidang, terutama dalam hal kepemimpinan di bidang pedidikan islam. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang kepemimpinan pendidikan islam dan gender. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka (library research), yang menggunakan sumber-sumber berupa buku-buku dan artikel jurnal yang sesuai. Dalam hasil penelitin ini bahwa kesetaraan gender dalam memimpin khusunya dilembaga pendidikan bukanlah suatu hal yang tabu, karena pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan penggerak bagi orang lain bisa berperan baik perempuan atau laki-laki yang mempunyai keterampilan sebagai seorang pemimpin. Kata kunci: kepemimpinan, gender, pendidikan isla
    corecore